[TUGAS OBSERVASI : IDENTITAS MAHASISWA]

Halo temen-temen!

Siapa nih yang masih suka tergoda untuk santai-santai padahal dosen lagi jelasin materi di room meet? Atau mungkin tanggung masih makan eh taunya udah masuk waktu kelas berikutnya? Atau ketiduran karna kasur keliatannya nyaman banget kalo di jam-jam kuliah?


Waduh pasti banyak yaaa.... tapiiiiii ternyata bukan cuma mahasiswa yang ngalamin ini, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar juga ngalamin hal yang sama. Namun, permasalahan yang mereka hadapi di saat pandemi seperti ini bukan hanya yang tadi aku sebutkan saja, melainkan juga godaan untuk bermain bersama teman-teman sekitar rumah. Hal itulah yang cukup menyita perhatian aku terhadap keadaan sekitarku.


Di hari biasa, anak-anak seusia sekolah dasar di daerahku sering kali terlihat bermain ria bersama teman sebayanya dan memakan waktu yang cukup lama. Tak sedikit dari orang tua mereka yang mencari mereka karna waktu sekolah sudah tiba. Alhasil, terlambat masuk kelas atau bahkan tidak masuk sama sekali menjadi hal yang cukup sering terjadi. Pada akhirnya, si anak dimarahi dan ilmu yang seharusnya ia dapatkan di hari itu terlewat. Ini dapat menyebabkan adanya ketertinggalan materi yang berujung pada kondisi prestasi dan kemampuan siswa yang kurang maksimal.


Sedihnya, hal ini terulanh hampir setiap hari. Seperti tidak ada komitmen antara orang tua dan anak untuk mengatasi permasalahan ini. Padahal, jika dibiarkan terus-menerus akan mendatangkan akibat buruk yang lebih parah lagi.


Lalu, apa posisiku di sini? Posisiku adalah seorang mahasiswa yang juga sedang sama-sama belajar untuk berkomitmen mengikuti setiap kelas kuliah dengan baik tanpa terlambat dan terdistraksi hal lain yang mengganggu konsentrasi.


Selanjutnya, apa potensiku sebagai mahasiswa dalam isu ini? Potensiku adalah aku memiliki cukup pengalaman dan strategi untuk belajar fokus dan tepat waktu saat kuliah online. 


Yang terpenting adalah peran, peranku adalah sebagai katalisator di lingkunganku. Bukan menggurui, apalagi merasa superior diantara masyarakat. Salah satu hal yang dapat aku lakukan adalah mengajak dan merangkul anak-anak ini untuk tetap masuk kelas meski hasrat untuk bermain sangat memuncak. Dimulai dari yang terkecil, aku mengenali salah satu anak di antara mereka yang tinggal di sebelah rumahku sehingga terkadang aku mengajaknya untuk mengerjakan tugas sekolahnya bersama di sini. Anak seusianya belum dapat mengontrol diri sendiri dengan baik sehingga butuh bimbingan dan contoh yang benar dari orang-orang terdekatnya. 


Nama : Nandita Yasfi Nafisah

NIM : 19820172

Kelompok : 51


#PoPoPeMahasiswa #KATITB2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bali, Take Me Back Please?

MUNGGAHAN : SAMBUT RAMADHAN DENGAN KEBERSAMAAN

TANTANGAN MASA DEPAN : SEMARAK GAME ONLINE